Gubernur Wayan Koster Buka Rembug Nasional dan Rapat Pengurus Pusat Pleno ke-1 APTISI


2.500 Pimpinan Perguruan Tinggi Swasta di Indonesia Hadir ke Bali, Sekaligus Menjadi Pembangkit Ekonomi Pulau Dewata

Gubernur Bali, Wayan Koster secara resmi membuka acara Rembug
Nasional dan Rapat Pengurus Pusat Pleno (RPPP) ke-1 Asosiasi
Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) di Nusa Dua Convention
Centrer (BNDCC), Badung pada, Jumat (Sukra Pon, Medangsia) tanggal 1
Juli 2022.

Kegiatan Rembug Nasional APTISI yang mengusung tema ‘Menyongsong
Indonesia Emas Tahun 2045: Digitalisasi Berbasis Blockchain,
Tantangan Masa Depan dan Reformasi Pendidikan Tinggi’ ini
berlangsung selama 3 hari mulai dari tanggal 1 – 3 Juli 2022 dengan
dihadiri 2.500 peserta (Pimpinan Perguruan Tinggi Swasta di Indonesia
yang terdiri dari Rektor, Ketua, dan Direktur, red) sekaligus kegiatan ini
menjadi bagian pembangkit perekonomian Bali pasca pandemi Covid19.

Dalam sambutannya, Gubernur Bali mengucapkan terimakasih kepada
APTSI yang telah memilih Bali sebagai lokasi pelaksanaan kegiatan
RPPP ke-1 APTISI. “Terimakasih APTISI telah berkontribusi dalam
memulihkan pariwisata dan perekonomian Bali yang sedang
mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah Pusat,” ujar Wayan
Koster seraya menyatakan pertemuannya dengan APTISI kembali
membangkitkan memori pengabdiannya yang sempat menjadi Dosen
Kalkulus, Statistik, dan Metode Research di STIE Perbanas Jakarta,
Universitas Pelita Harapan Tangerang, dan Universitas Tarumanagara
setelah lulus di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan mengenang
kembali keterlibatan Wayan Koster di dalam membenahi dunia
Pendidikan di Indonesia saat masih menjadi Anggota Komisi X DPR RI
dari Fraksi PDI Perjuangan dengan menjalankan amanat Undang –
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Sehingga Rembuk Nasional APTISI ini, kata Gubernur Wayan Koster
diharapkan menjadi momentum untuk memajukan pendidikan di
Indonesia agar semakin meningkat kualitas layanannya termasuk mutu
pendidikannya, dan tata kelolanya secara konsisten. “Perkembangan
Pendidikan dulu, saat ini dan kedepan mengalami ekosistem yang
berbeda. Ada permasalahan dan tatangan serta dinamika yang berbeda
dan harus mendapat perhatian dari segenap komponen masyarakat
yang memiliki pemikiran dan komitmen terhadap pendidikan. Tidak
cukup dikerjakan oleh Pemerintah, melainkan dunia pendidikan ini juga
harus melibatkan partisipasi aktif masyarakat sebagaimana diatur
dalam UU Sistem Pendidikan Nasional.

APTISI sebagai organisasi yang cukup besar dengan jumlah anggota
yang paling banyak, mantan Anggota DPR RI 3 Periode dari Fraksi PDI
Perjuangan yang tercatat dalam sejarah dengan menyelesaikan Undang
– Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen ini
berharap kepada Pemerintah untuk melibatkan APTISI di dalam
pembahasan kebijakan Pendidikan untuk melahirkan suatu regulasi
yang berkualitas dan akomodatif dalam perkembangan jaman yang Kita
hadapi, seperti berkembangnya teknologi digital dan berubahnya
metode pendidikan di situasi pandemi Covid-19 yang mengharuskan
sistem belajar dilakukan secara daring. “Jadi keterlibatan APTISI
diharapkan mampu menghasilkan kebijakan regulasi untuk menjadikan
pendidikan di Indonesia semakin efektif, efisien dengan tata kelola yang
semakin baik dan berkualitas serta memiliki daya saing agar mampu
menghadapi perkembangan global di masa yang akan datang,” jelas
Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini yang juga tercatat telah
menyelesaikan Undang – Undang RI Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi.

Mengakhiri sambutannya, Gubernur Bali, Wayan Koster menilai
pandemi Covid-19 telah memberikan pembelajaran yang sangat baik
untuk merubah tata kelola pendidikan di masa yang akan datang dan
hal ini perlu menjadi perhatian Kita semua di dalam merancang dunia
Pendidikan agar kedepan bisa bersaing dengan kualitas yang semakin
meningkat. “Pendidikan di Indonesia harus bergerak secara dinamis
dengan terobosan dan inovasinya agar Kita bisa mengikuti
perkembangan jaman ini secara berimbang dan akomodatif, sehingga
dengan demikian pendidikan di Indonesia bergerak secara dinamis,”
pungkasnya sembari mengucapkan selamat atas pelaksanaan Rembug
Nasional dan Rapat Pengurus Pusat Pleno (RPPP) ke-1 APTISI, semoga
berjalan dengan lancar dan sukses.

Ketua APTISI Wilayah VIII Bali, I Made Sukamerta dalam laporannya
menyampaikan ucapan selamat datang kepada 2.500 peserta RPPP ke-1
APTISI di The Island of Paradise (sebutan lain Pulau Bali, red). Kami
berharap para peserta dapat menikmati keindahan alam, seni dan
budaya Bali selama berada di Pulau Dewata. Setelah acara Rembug
Nasional dan RPPP usai, Saya mengajak para peserta untuk tidak
langsung pulang ke daerah masing-masing, namun menyempatkan
waktu berkunjung ke destinasi wisata di Bali hingga ke Pesta Kesenian
Bali (PKB) XLIV Tahun 2022 di Taman Budaya, Art Center, Denpasar.

Ketua APTISI Pusat, Prof. Budi Djatmiko dalam sambutannya
mengatakan bahwa acara hari ini merupakan pertemuan paling besar
yang selama ini telah laksanakan oleh APTISI. Acara Rembug Nasional
dan RPPP ke-1 APTISI selain akan dijadikan ajang untuk membahas
permasalahan pendidikan di Perguruan Tinggi Swasta, juga akan Kami
jadikan momentum untuk mendeklarasikan setiap Tanggal 2 Juli
sebagai Hari Kebangkitan Pendidikan Swasta. “Setiap tanggal 2 Juli, Kita
mengenang Hari Kebangkitan Pendidikan Swasta, karena Kita sadari
swasta juga memiliki kemampuan untuk membantu negara dalam
memajukan pendidikan bangsa,” tutupnya.

Skip to content