Wagub Cok Ace Beberkan Langkah Pemerintah Bangun Pariwisata Bali Pasca Covid-19

Denpasar – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) beberkan kepada mahasiswa Universitas Warmadewa Denpasar bahwa Pemerintah Provinsi Bali terus berupaya bangkitkan pariwisata Bali dari sejak diterjang Covid-19.

Hal itu ia sampaikan saat menjadi pembicara dalam Webinar Regional dengan tema ‘Recovery Perekonomian Bali Pasca PPKM’ yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Warmadewa (BEM Unwar) secara virtual melalui zoom meeting dari Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Prov Bali, Denpasar, Sabtu (20/2).

Ia mengakui, PPKM sejak diberlakukannya pertama kali di awal Januari 2021, telah berdampak signifikan bagi perekonomian terutama pariwisata Bali yang sempat bergeliat oleh kehadiran wisatawan local. “Namun, saya juga menegaskan di sini, bahwa kesehatan ada prioritas, di atas segalanya. Jadi sesuai juga dengan arahan pemerintah pusat, maka kita harus mengikuti mendahulukan keselamatan warga,” bebernya dalam kesempatan tersebut. Terlebih lagi menurutnya, berdasarkan data jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 setelah libur panjang memang melonjak drastic.

Akan tetapi, ia meyakinkan peserta webinar pemerintah tidak diam saja membiarkan ekonomi semakin terpuruk. “Kita telah memasuki masa PPKM ke-3 sampai dengan 22 Pebruari mendatang, Pemprov Bali telah berupaya melobi pemerintah pusat dengan melonggarkan jam malam sehingga memberikan kesempatan warga mencari rejeki,” imbuhnya.

Lebih dari itu, stimulus-stimulus terutama di bidang pariwisata telah disiapkan guna membangkitkan sector tersebut dan ekonomi Bali. Kami sudah mengajukan proposal ke pemerintah pusat seperti Free Covid Corridor, yaitu membuka pariwisata Bali bagi negara-negara yang telah tuntas melaksanakan vaksinasi. Tentu saja, menurutnya hal ini harus dengan syarat bahwa masyarakat Bali juga sudah mencapa 75% vaksinasi dari total penduduk. “Di sini kita minat pemerintah pusat untuk mengutamakan vaksin bagi masayarakat Bali, serta meminta kerja sama masyarakat agar program vaksinasi berhasil dan kita bisa segera membuka pariwisata internasional,” bebernya seraya menambahkan wisatawan asing tersebut juga di Bali harus menjalani pemeriksaan setiba di bandara.

Selain itu, tokoh Puri Ubud yang juga merupakan ketua PHRI ini juga menyatakan tengah menyiapkan bansos bagi desa wisata-desa wisata di seluruh Bali. Hal tersebut juga tengah diajukan ke pemerintah pusat. Sehingga melalui bansos tersebut diharapkan bisa menggaji karyawan juga mengerakkan mereka untuk membelanjakan uangnya. “Setidaknya meskipun sedikit, kita berusaha agar ada uang beredar di Bali sehingga bisa menggerakkan perekonomian kita,” imbuhnya.Sementara pelaku pariwisata ia menambahkan juga sudah menyiapkan berbagai upaya menyambut wisatawan jika penerbangan internasional dibuka, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Ia mengatakan bahwa asosiasi dan pelaku pariwisata telah menyiapkan sertifikat CHSE bagi akomodasi, destinasi maupun restoran di Bali.

Diharapkan melalui sertifikasi tersebut, bisa menambah keyakinan wisatawan akan keseriusan Bali menghadapi Covid-19 ini.

Sementara sebelumnya Rektor Universitas Warmadewa Prof Widjana, menyatakan apresiasi dan terima kasih atas terselenggaranya acara webinar tersebut. Menurutnya ini adalah langkah positif yang dilaksanakan oleh anak muda terutama para mahasiswa dalam mengisi waktu di tengah pandemic Covid-19 ini. Ia pun mengakui bahwa pandemi Covid-19 ini merupakan musibah bersama yang tidak hanya dialami oleh Bali, namun juga Indonesia bahkan dunia.“Pandemi ini telah memukul sector pariwisata dan ekonomi kita, sangat telak. Untuk itu kita harus bangkit dan vaksin adalah salah satu jalan keluarnya,” jelasnya.

Selain itu ia juga menggugah terus para generasi penerus untuk terus berkontribusi untuk Bali dan Indonesia.

Skip to content