Tegaskan Bali Siap, Wagub Cok Ace Beber Skema Menghadapi Merebaknya Virus Corona

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) memimpin Rapat koordinasi kesiap-siagaan menghadapi virus corona di rang Rapat Praja Sabha Kantor Gubernur Balu Selasa (3/3) Pagi. Wagub Cok Ace dalam kesempatan tersebut membeberkan usaha-usaha pemerintah provinsi dengan instansi terkait khususnya setelah pernyataan resmi dari bapak presiden terkait 2 orang yang positif terjangkit virus corona.

Menurtnya, Beberapa paradigma perlu diperbaiki, semua informasi harus lebih terbuka baik melalui media massa, media sosial dan media lain. “ Kita tidak bisa lagi menyatakan tidak terjadi apa-apa, meskipun jarak Jakarta dan Bali jauh, berbeda pulau namun kita semua adalah Indonesia dan ada laporan resmi bahwa sudah ada yang terjangkit di Indonesia,” tandas Wagub Cok Ace.

Secara umum, pemerintah dan jajaran terkait akan  mengkoordinasikan kesiapan fasilitas kesehatan di Bali, rumah sakit-rumah sakit bilamana ada orang yang terjangkit virus corona di Bali. “ Sampai saat ini di Bali, belum ada yang positif terjangkit corona. dari 25 orang yang dalam pengawasan semuanya terbukti negative, disamping ada 2 WN Jepang (salah satunya sudah menunjukkan gejala kesembuhan) yang masih harus menunggu hasil lab.Namun kita tetap harus mempersiapkan diri sebaik mungkin, kesiapan-kesiapan sarana kesehatan, seperti tempat perawatan dan ruang isolasi khusus untuk menangani pasien terdampak,” jelas Penglingsir Puri Ubud ini.

Dijelskannya lagi, Tempat tidur diruang isolasi yang disiapkan sampai saat ini di RS Sanglah terdapat 18  tempat tidur (dengan 4 tempat tidur isolasi dilengkapi ruang bertekanan negatif standar WHO), di RS Sanjiwani Gianyar terdapat  3 ruang isolasi plus  9 tempat tidur dan RSUD Tabanan terdapat 7 tempat tidur (2 ruang isolasi). “ Jumlah ini sangat mungkin akan terus ditambah andaikata ada kebutuhan. Kita juga menyiapkan skenario dan skema andaikata terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya jika ada pasien sejumlah 50 orang, lalu jika mencapai angka 100 orang , diatas 200 orang dan seterusnya, skemanya sudah ada. Namun saat ini kita fokuskan dulu di 3 rumah sakit rujukan ini dulu,” katanya lagi.

Pemerintah pun menurutnya menyiapkan skenario untuk mem-blok satu rumah sakit bilamana terjadi banyak kasus. RS Universitas Udayana di Jimbaran, siap dengan kapasitas 100 pasien, lalu RS Bali Mandara berkapasitas 200 pasien. “ Langkah ini mengantisipasi kemungkinan terburuk,” tukas mantan Bupati Gianyar ini.

Untuk saat ini, RS di masing-masing kabupaten di rasa sudah punya fasilitas untuk isolasi pasien. Persiapan di Bali, dan pengadaan untuk tempat tidur khusus untuk menangani pasien terindikasi corona secara umum sudah siap.  Demikian pula dengan kebersihan dan mekanisme alur penumbang di Bandara untuk mengantisipasi orang yang masuk ke Bali, juga sudah dilakukan dengan SOP benar dan maksimal, jadi tidak perlu kekhawatiran berlebih.  Persiapan di Bandara Ngurah Rai misalnya terpasang 3 thermo scanner, dan di Pelabuhan Benoa 1 thermo scanner. “ Semuanya mekanisme tersebut kita buka untuk diketahui bersama dan meyakinkan wisatawan bahwa pelayanan kita, kesiap-siagaan kita di Bali sudah memenuhi syarat semua. Membuat mereka merasa nyaman.    Kita saat ini sosialisasikan bahwa kita sangat siap dengan kondisi dimana virus corona ini merebak. Semua instansi berupaya untuk mendukung,” imbuhnya.

Dilanjutkan Wagub, Satu hal yang harus diketahui terutama oleh masyarakat bahwa pasien terjangkit virus corona ini mempunyai kemungkinan sembuh yang tinggi, hingga 98 persen. Hanya memang penyebarannya sangat cepat namun kemungkinan sembuhnya sangat tinggi. “ Kami juga menghimbau masyarakat untuk bijak dalam menggunakan masker, penimbunan akan ditindak tegas. Masker juga jangan disalahgunakan karena peruntukannya hanya untuk sekali pakai. Jika perlu, masker yang sudah digunakan langsung dipotong agar tidak ada pihak yang mendaur ulang. Jaga selalu kesehatan dan kebersihan lingkungan sekitar, untuk meningkatkan imunitas tubuh kita,” tutupnya.

Sementara itu, Kadis Kesehatan Provinsi Bali dr I Ketut Suarjaya menjelskan jumlah pasien dalam pengawasan (menunjukkan gejala, namun masih menunggu hasil lab, red) di RS Sanglah 2 orang, di RS Tabanan 1 orang, di RS Mangusada 1 orang dan di RS Sanjiwani Gianyar 3 orang. “ Mereka ini mengalami gejala-gejala seperti flu, namun masih dalam observasi. Kita melakukan dua kali uji lab selama 2 hari,” Jelas Suarjaya.

                Terkait orang dalam pemantauan saat ini jumlahnya ada 13 orang dimana kebanyakan sempat bepergian ke luar negeri namun tidak menunjukkan gejala seperti dimaksud. “ Tetap kita pantau, meskipun semuanya dalam kondisi sehat dan sudah melewati masa inkubasi virus. Semuanya juga sudah di cek lab, dan jika negative berarti mereka ini sudah clear,” tegasnya lagi.

Menurutnya, jajaran pemangku kepentingan di Bali  tetap mengatensi resiko-resiko, terutama jika ada notifikasi dari negara-negara sahabat terkait warganya yang berkunjung ke Bali. “ Kepada masyarakat, kita ajak untuk menjaga kesehatan dan lingkugan sekitar agar tetap bersih. Virus memang belum ada obatnya sampai saat ini namun kuncinya ada pada imunitas tubuh kita,” pungkasnya.

Turut Hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pariwisata, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik provinsi Bali, jajaran Otoritas Bandara Ngurah Rai, Angkasa Pura, Pelindo III, Direktur RS Sanglah, RS Sanjiwani dan RS Tabanan.

Skip to content