Sekda Dewa Indra Apresiasi Kinerja ASN yang Makin Cepat dan Tepat

Denpasar – Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra memimpin Apel Disiplin bulan Maret pada Senin (2/3) pagi di Halaman Kantor Gubernur Bali, Renon, Denpasar. Sekda Dewa Indra juga memberikan beberapa arahan kepada para peserta apel, yang terdiri dari jajaran pimpinan OPD dan ASN di lingkup Pemprov Bali.

Dalam arahannya, Sekda Dewa Indra memberi apresiasi kepada kinerja ASN yang ditunjukkan belakangan ini yang sesuai arahan. Bisa menyelesaikan tugas dengan disiplin dan tepat waktu.  “ Ini perubahan yang baik, karena sebelum-sebelumnya masih ada kebiasaan untuk menyelesaikan tugas mepet pada waktu yang ditentukan. Sesuai dengan instruksi saya di awal tahun, ternyata semuanya bisa menjalankan dengan baik dan menunjukkan bahwa kita bisa bekerja dengan cepat dan tepat waktu. Meskipun banyak OPD yang harus lembur hingga malam. Ternyata bisa selesai 100 persen,” tukas Sekda Dewa Indra.

Ia mencontohkan Pengisian LHKPN dan Sensus  yang ditentukan waktunya, ternyata bisa selesai. Secara umum semua bisa tepat pada waktunya. “  Rangkaian kerja cepat ini membuktikan bahwa kita bisa melakukannya.Tidak boleh lagi ada kerja yang lamban, karena berdasarkan pengalaman kita bisa melakukannya.Jadi tidak ada alasan lagi untuk terlambat mengerjakan tugas-tugas kita,” katanya.  Ini penting, agar pekerjaan yang terlambat ini tidak lantas jadi beban pikiran kita, apalagi yang berupa kewajiban seperti LHKPN dan sensus penduduk. Jangan lagi besok dan besok. “ Ini modal kita, bersama pimpinan untuk bekerja lebih cepat. Kebiasaan buruk kesibukan di akhir tahun, mari kita rubah,” tambahnya lagi.

Dijelaskan Sekda Dewa Indra, birokrasi ada untuk publik. Pekerjaan yang kita kerjakan adalah untuk kepentingan masyarakat, Untuk kepentingan daerah. Maka itu harus dipikirkan, manfaatnya bagi daerah itu apa, karena APBD adalah instrumen untuk pertumbuhan ekonomi daerah. “ Percepatan realisasi APBD penting apalagi saat ini, untuk mengantisipasi dampak ekonomi kita di Bali, akibat dampak virus corona. Terlebih hal tersebut berdampak pada pariwisata kita, yang adalah motor utama penggerak ekonomi Bali,” singgung birokrat kelahiran Pemaron, Kabupaten Buleleng ini.

APBD menujrutnya juga sangat penting untuk menopang dan mendorong ekonomi saat ini dan arus hadir sebagai bagian dari perputaran ekonomi di Bali.  “ Saya harap pimpinan OPD bisa berpikir lebih Makro, karena sekali lagi keberadaan APBD adalah untuk kepentingan yang makro. Perluas lagi cara pikirnya. Kita bawa OPD kita yang besar ini bisa berguna bagi daerah,” tegasnya.

Dirinya pun tak lupa mengingatkan Teknologi yang ada, digunakan sebaiknya untuk mempercepat kerja. Bukan hanya alat komunikasi tetapi sebagai perangkat untuk menunjang kerja cepat.” Kita ubah cara-cara kerja yang belum efektif, aturan-aturan administratif yang menghambat mari kita rubah. Surat-menyurat yang tidak perlu kita stop. Kecuali yang perlu bukti tertulis.Kita sudah punya grup di WA,arahan semua lewat media itu, kita maksimalkan,  jadi kita percepat responnya,” tutupnya.

Skip to content