Sambut KTT G20, Gubernur Bali, Wayan Koster Memulai Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Jalan Tol Bali Mandara


Gubernur Pertama Dalam Sejarah Infrastruktur di Indonesia Wujudkan PLTS Jalan Tol Diatas Laut

Gubernur Bali, Wayan Koster memulai pembangunan Pembangkit
Listrik Tenaga Surya (PLTS) pertama dalam sejarah infrastruktur Jalan
Tol diatas laut di Indonesia, sebagai wujud keseriusan Bali menyambut
KTT G20 yang salah satunya membahas isu transisi energi menuju
energi hijau dan ramah lingkungan.

Ground Breaking Pembangunan PLTS tersebut dilakukan di Jalan Tol
Bali Mandara pada, Sabtu (Saniscara Kliwon, Wayang) 5 Maret 2022
yang bertepatan pada Rahina Tumpek Wayang dan dihadiri secara
langsung oleh Direktur Bisnis PT. Jasa Marga (Persero) Tbk, Reza
Febriano, Direktur Pengembangan Usaha PT. Bukit Asam (Persero) Tbk,
Rafli Yandra, Komisaris Utama PT Jasa Marga Bali Tol, Bagus Cahya
Arinta, Direktur Utama PT. Bukit Energi Investama, Zulfarli, Kepala
Dinas Ketenagakerjaan, Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Bali,
Ida Bagus Ngurah Arda, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (PUPR) Provinsi Bali, Nusakti Yasa Weda, dan Kepala Dinas
Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Bali, Gede Pramana.

Gubernur Wayan Koster dalam sambutannya menyampaikan apresiasi
atas dukungan serta sinergitas dari BUMN yang diantaranya seperti PT
Jasa Marga, PT. Bukit Asam, PT Jasa Marga Bali Tol, dan PT. Bukit Energi
Investama di dalam mengakselerasi terwujudnya Bali Energi Bersih
sesuai dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2019 tentang
Bali Energi Bersih yang dilaksanakan melalui pembangunan PLTS di
Jalan Tol Bali Mandara.

PLTS yang dimulai pengerjaannya bertepatan dengan Rahina Tumpek
Wayang, merupakan salah satu implementasi dari Upacara Jagat Kerthi
sebagai pelaksanaan Tata Titi Kehidupan Masyarakat Bali Berdasarkan
Nilai Nilai Kearifan Lokal Sat Kethi dalam Bali Era Baru. Sehingga
sebagai daerah destinasi pariwisata dunia, Bali tidak hanya perlu
mandiri energi, akan tetapi Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini
dengan tegas menyatakan Bali harus menggunakan energi bersih dari
hulu ke hilir, seperti perkantoran, perumahan, mall, hotel, restaurant,
hingga pasar swalayan dengan menggunakan rooftop sebagai tempat
panel surya di bagian atap bangunan. “Dengan penggunaan energi
bersih, maka diharapkan udara yang dihirup semakin bersih, polusi
udara juga akan berkurang dan tingkat kesehatan masyarakat bisa
meningkat,” ujar orang nomor satu di Pemprov Bali ini yang juga
tercatat telah mengeluarkan Peraturan Gubernur Bali Nomor 48 Tahun
2019 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis
Baterai.

Pembangunan PLTS di Jalan Tol Bali Mandara, dijadikan pemantik oleh
Gubernur Bali jebolan ITB ini dengan memberikan seruan terhadap
beberapa pembangkit listrik yang ada di Bali, seperti pembangkit listrik
di Celukan Bawang dan di Gilimanuk yang diharapkan segera dapat
beralih menggunakan energi yang ramah lingkungan secara bertahap
dan tidak lagi menggunakan pembangkit yang bersumber dari batubara
atau fosil.

Di akhir sambutannya, Gubernur Bali meminta PLTS di Jalan Tol Bali
Mandara dibangun dengan menggunakan ornamen budaya Bali,
sehingga Jalan Tol yang merupakan akses pintu masuk menuju Kota
Denpasar, Nusa Dua, dan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai
betul-betul menampilkan wajah budaya Bali di setiap bangunan yang
ada di dalamnya.

Direktur Bisnis PT. Jasa Marga (Persero) Tbk, Reza Febriano dalam
laporannya menjelaskan Jalan Tol Bali Mandara sebagai salah satu
infrastruktur yang akan mendukung pelaksanaan Presidensi G20 Tahun
2022 dengan menghadirkan infrastruktur yang ramah lingkungan
berupa dibangunnya PLTS untuk memenuhi operasional keseharian
jalan tol ini. “Pengurangan emisi karbon global yang merupakan salah
satu fokus dari Presidensi G20 Indonesia menjadi perhatian dan
komitmen kita bersama. Hal ini juga selaras dengan salah satu dari tiga
fokus agenda dalam Presidensi G20 Indonesia yaitu transisi energi yang
berkelanjutan. Inilah yang mendasari kerja sama pembangunan PLTS
dengan Bukit Asam yang turut mewujudkan upaya jalan tol
berkelanjutan Jasa Marga Group,” tutur Reza.

PLTS di Jalan Tol Bali Mandara memiliki kapasitas maksimum 400
kilowatt-peak (kWp), dan pembangunan PLTS ini akan dimulai di GT
Ngurah Rai yang selanjutnya akan diteruskan ke dua GT lainnya yaitu
GT Nusa Dua dan GT Benoa.

Dalam proses pembangunannya, panel surya akan dipasang di enam
titik, masing-masing di akses masuk dan keluar jalur motor di 3 gerbang
tol Jalan Tol Bali-Mandara. Panjang panel surya untuk masing-masing
titik tersebut adalah sepanjang 1 kilometer. Sehingga pasokan listrik
yang didapatkan melalui PLTS ini nantinya akan menjadi sumber listrik
yang ramah lingkungan untuk lampu Penerangan Jalan Umum (PJU),
kantor operasional dan juga gerbang tol di Jalan Tol Bali Mandara.

Pembangunan PLTS sebagai wujud kolaborasi dan sinergi BUMN
dalam mendukung Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022 ini
ditargetkan rampung pada Juli 2022. Selain beralih menggunakan
energi baru terbarukan, Jalan Tol Bali Mandara juga melakukan upaya
program ramah lingkungan lainnya jelang pelaksanaan Presidensi G20
Tahun 2022 di Provinsi Bali seperti penambahan penanaman sekitar
750 ribu tanaman mangrove. “Selain itu, pekerjaan penataan lansekap
dan beautifikasi Jalan Tol Bali Mandara dalam rangka mendukung
pelaksanaan Presidensi G20 Tahun 2022 juga terus berjalan, di
antaranya pembuatan taman di area gerbang tol dan penanaman
tanaman hias di median jalan, di semua gerbang tol dan akses keluar
masuk yang ada di Jalan Tol Bali Mandara. Tidak hanya beautifikasi dan
penataan lansekap, namun ciri khas dari Provinsi Bali juga akan
disajikan kepada tamu negara Presidensi G20 dengan menghadirkan
ornamen-ornamen budaya Bali pada bagian lampu PJU dan gerbang tol,”
pungkas Direktur Bisnis PT. Jasa Marga (Persero) Tbk, Reza Febriano.

Skip to content