Gubernur Wayan Koster Bersama Bupati Gianyar Resmikan Poliklinik Kesehatan Tradisional Integrasi RSU Payangan

Gubernur Koster Tegaskan Bali Memiliki Usada, Pengusada, dan Tumbuh – Tumbuhan Herbal Sebagai Sumber Industri Kesehatan Herbal

GIANYAR – Gubernur Bali, Wayan Koster menyampaikan rasa bahagia atas diresmikannya Poliklinik Kesehatan Tradisional Integrasi RSU Payangan, Kabupaten Gianyar pada, Minggu (Redite Umanis, Mrakih), 24 Juli 2022 yang didampingi langsung oleh Bupati Gianyar, I Made Mahayastra, Ketua TP PKK Kabupaten Gianyar, Ny. Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra, Anggota DPRD Kabupaten Gianyar, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, I Nyoman Gede Anom, hingga jajaran di RSU Payangan.

Dalam sambutannya, Gubernur Bali menyatakan Pulau Dewata yang dipimpinnya dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru ternyata telah diwarisi kekayaan alam yang bersumber dari manusia, tradisi, seni budaya dan kearifan lokal Bali, baik berupa seni tari, seni musik, seni pahat, seni patung, seni lukis, kuliner, hingga di bidang kesehatan atau dikenal dengan sebutan ‘Usada’.

Berbicara kesehatan, mantan Peneliti Balitbang Depdikbud RI Tahun 1988 – 1994 ini menjelaskan Pulau Bali memiliki referensi yang sangat luar biasa tentang Usada lengkap dengan keilmuannya yang telah diwarisi oleh Leluhur di Bali melalui sumber lontar. ”Lontar ini penuh dengan wejangan yang memiliki nilai – nilai yang harus diberdayakan sebagai sumber penghidupan dan memberikan pengetahuan tentang adanya kekayaan alam berupa tumbuh – tumbuhan yang bisa menjadi sumber kesehatan, dimana ada sekitar 3000 jenis tumbuh – tumbuhan yang bisa Kita konsumsi menjadi kesehatan herbal,” ujar Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini yang terus mengkonsumsi rebusan daun sambung nyawa, rebusan biji ketumbar, juice tomat, juice wortel, minuman madu dan jeruk nipis, hingga kopi tanpa gula campur Arak Tradisional Lokal Bali secara rutin.

Tumbuh – tumbuhan yang bisa dikonsumsi sebagai sumber kesehatan herbal, juga mampu dijadikan industri. Sehingga potensi inilah yang sekarang sedang Saya gali dan diawali dengan keluarnya Peraturan
Daerah Provinsi Bali Nomor 6 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Kesehatan, kemudian secara khusus tentang tradisional Gubernur Wayan Koster mengeluarkan Peraturan Gubernur Bali Nomor 55 Tahun 2019
tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional Bali. “Dengan Pergub Bali Nomor 55 Tahun 2019 ini, Kita sepenuhnya memberdayakan kearifan lokal yang dimiliki oleh Bali yang sumber referensinya dari lontar Usada. Sehingga Bali sangat lengkap, selain ada tumbuh – tumbuhan yang bisa sebagai obat herbal, Bali juga memiliki tenaga kesehatan tradisional atau dikenal dengan sebutan Pengusada yang memiliki talenta luar biasa,” ungkap Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini sembari mengatakan berkaitan dengan produk industri kesehatan herbal, harusnya Bali menjadi kekuatan nomor satu di Indonesia, bahkan dunia. Namun yang paling maju di bidang industri herbal adalah China. Padahal tumbuh – tumbuhan di Bali dapat diciptakan menjadi loloh, obat, hingga tablet, dan mampu menciptakan tenaga kerja dibidang herbal, karena industri herbalnya digarap maksimal.

Untuk itulah, mantan Dosen STIE Perbanas Jakarta, Universitas Pelita Harapan Tangerang, dan Universitas Tarumanegara Jakarta ini dengan gagasannya yang cerdas sedang membuat Asosiasi Pengusada yang memiliki standarisasi dan sertifikasi, supaya para tenaga Pengusada yang diberdayakan mempunyai standar tarif. Karena selama ini Pengusada kurang mendapat tempat yang terhormat. “Perhatiannya paling hanya dikasi canang sari dengan uang Rp 50 ribu, padahal pasien yang berobat ini disembuhkan oleh Pengusada. Jadi ini sesuatu yang harus Kita berdayakan secara positif,” ajak mantan Anggota DPR RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini.

Sejak Tahun 2019 atau di era Pemerintahan Gubernur Bali, Wayan Koster tercatat RSUD Bali Mandara, RSUP Sanglah (akan resmi berganti nama menjadi RS Prof I Goesti Ngoerah Gde Ngoerah, red), RSUD Bangli, RSUD Klungkung, dan RSUD Wangaya sudah mempunyai Poli Kesehatan Tradisional. Sehingga dengan adanya Poliklinik Kesehatan Tradisional Integrasi di RSU Payangan akan menambah pelayanan kesehatan tradisional menjadi yang ke-6 di Pulau Dewata. “Kepada Kadis Kesehatan Provinsi Bali, Saya minta agar semua Kabupaten/Kota di Bali, baik itu RSU maupun RS swasta agar membentuk pusat layanan kesehatan tradisional,” pesan Gubernur Bali jebolan ITB ini.

Mengakhiri sambutannya, Gubernur Bali, Wayan Koster memberikan apresiasi kepada Bupati Gianyar yang sudah bekerja sesuai arahan, bahkan yang terbaru melakukan pembangunan RSU Payangan, karena kesehatan adalah kebutuhan yang sangat vital bagi masyarakat, jadi harus Kita utamakan. “Dengan adanya poliklinik kesehatan tradisional Bali, Saya pikir ini tidak hanya dapat melayani kesehatan masyarakat di Gianyar, namun akan memberi dampak terhadap tetangganya di Kabupaten Bangli. Karena itu, Saya titip kepada Pak Direktur RSU Payangan agar manajemennya bagus,” tutupnya.

Bupati Gianyar, I Made Mahayastra menyampaikan Poliklinik Kesehatan Tradisional Integrasi RSU Payangan ini terwujud berkat semangat yang diberikan oleh Gubernur Bali, Wayan Koster. Sehingga Kita bangga, tidak saja bangunan RSU Payangan ini mampu diwujudkan, namun menuju tahun ke tiga, Kita sudah memiliki 20 dokter spesialis, ratusan perawat dan pegawai. “RSU Payangan juga dilengkapi dengan ruangan yang memiliki satu bed, ada ruang tunggunya, hingga ada kamar mandi berstandar hotel. Sehingga Kita harapkan RSU ini dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” pungkas Bupati Gianyar.

Skip to content