Gubernur Bali, Wayan Koster Ajak Pasemetonan Pasek Solid Menjaga Alam, Manusia, dan Budaya Bali di HUT Ke-70 MGPSSR

Gubernur Bali, Wayan Koster mengajak Maha Gotra Pasek Sanak Sapta
Rsi (MGPSSR) yang sekarang sudah berusia 70 Tahun untuk solid
bersama seluruh masyarakat Bali di dalam menjaga Adat Istiadat,
Tradisi, Seni Budaya, dan Kearifan Lokal Bali guna mewujudkan
pembangunan Bali sesuai dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali
melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.

Ajakan tersebut disampaikan langsung oleh Gubernur Bali dalam HUT
ke-70 MGPSSR pada, Minggu (Redite Pon, Kulantir) 17 April 2022 di
Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Denpasar yang dihadiri secara
langsung oleh Ketua DPRD Provinsi Bali, I Nyoman Adi Wiryatama,
Bupati/Walikota se-Bali, Anggota DPD RI Dapil Bali, Ketua PHDI Pusat,
Wisnu Bawa Tenaya, Ketua Umum Pusat MGPSSR, Prof. Wayan Wita,
Ketua MGPSSR Provinsi Bali, Nyoman Giri Prasta, dan seluruh anggota
MGPSSR.

Gubernur Bali, Wayan Koster dalam sambutannya menekankan
pentingnya peranan MGPSSR untuk menjaga Bali dengan keseluruhan
aspek alam, manusia dan budayanya. Mengingat tantangan Bali ke
depan sangatlah besar, apalagi banyak yang berkepentingan dengan
Bali, baik secara politik, ekomomi, sosial dan agama.

Untuk itulah, Gubernur Bali dengan tegas mengajak krama Bali
termasuk MGPSSR agar solid bersama menjaga dan merawat Bali
dengan merawat Adat Istiadat, Tradisi, Seni Budaya, dan Kearifan
Lokalnya yang merupakan warisan adi luhung para leluhur, sehingga
mampu membuat Pulau Dewata ini memiliki keunikan dan kekayaan di
berbagai Adat Istiadat, Tradisi, Seni Budaya, dan Kearifan Lokalnya yang
tidak akan bisa ditemukan di tempat lain.

Sebagai Gubernur Bali, orang nomor satu di Pemprov Bali ini pula
menyatakan akan selalu berdiri di garda terdepan untuk menjaga alam,
manusia dan budaya Bali. Begitu juga dengan berbagai program
Pemerintah Pusat yang akan diselenggarakan di Bali, Saya selalu
menyaring program-program tersebut, sehingga tidak bertentangan
dengan skema pembangunan Bali atau Awig – Awig yang mengatur
tentang Adat Istiadat hingga Budaya Bali. “Contohnya seperti
pembangunan Geothermal di Bedugul, Saya yang menentang paling
keras karena sudah ada dalam Bhisama bahwa itu dilarang. Kita tidak
ingin dikutuk oleh para leluhur Kita, jadi kedepan akan terus berupaya
menyaring program-program Pemerintah Pusat, guna terwujudnya
keharmonisan antara alam, manusia, dan budaya di Pulau Bali sesuai
dengan nilai – nilai kearifan lokal Sad Kerthi yang meliputi: 1) Atma
Kerthi yang bermakna Penyucian dan Pemuliaan Atman/Jiwa; 2) Segara
Kerthi yang bermakna Penyucian dan Pemuliaan Pantai dan Laut; 3)
Danu Kerthi yang bermakna Penyucian dan Pemuliaan Sumber Air; 4)
Wana Kerthi yang bermakna Penyucian dan Pemuliaan Tumbuhtumbuhan; 5) Jana Kerthi yang bermakna Penyucian dan Pemuliaan
Manusia; dan 6) Jagat Kerthi yang bermakna Penyucian dan Pemuliaan
Alam Semesta.

Gubernur Bali jebolan ITB ini lebih lanjut dalam pidatonya menyatakan
dukungan terhadap pembangunan Pura Ratu Pasek Punduk Dawa di
Kabupaten Klungkung pada Tahun 2023, sehingga hal ini bisa dijadikan
momentum untuk Pasemetonan Pasek agar terus bergerak maju ke
depan secara solid membangun Bali secara bersama-sama.

Mengakhiri sambutannya, Wayan Koster mendapatkan sambutan positif
dari Pasemetonan MGPSSR, karena pembangunan Bali yang dilakukan
secara terpola, menyeluruh, terencana, terarah, dan terintegrasi sedang
dilaksanakan di era kepemimpinan Gubernur Bali, Wayan Koster
dengan menjalankan program : 1) Pelindungan Kawasan Suci Pura
Agung Besakih yang rencananya akan selesai pada akhir tahun 2022; 2)
Shortcut Singaraja-Mengwitani yang rencananya selesai tahun 2023; 3)
Pembangunan Pelabuhan Segi Tiga Emas Sanur di Denpasar, Sampalan
di Nusa Penida dan Bias Munjul di Nusa Ceningan, Kabupaten
Klungkung yang sepenuhnya dibiayai APBN Kementrian Perhubungan
RI; 4) Pembangunan Pusat Kebudayaan Bali di Kabupaten Klungkung;
5) Pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Denpasar yang juga sedang
digarap dan sekarang sedang proses tender; dan 6) Pembangunan
Turyapda Tower multifungsi. “Di tengah-tengah kesulitan karena
pandemi Covid-19, astungkara Kita masih bisa menjalankan berbagai
program pembangunan yang tujuannya untuk mensejahterakan
masyarakat,” pungkasnya yang disambut tepuk tangan.

Sementara Ketua Umum Pusat MGPSSR, Prof. Wayan Wita mengatakan
bahwa HUT Ke-70 MGPSSR yang mengambil tema ‘Bersinergi, Solid dan
Tumbuh Dalam Pasemetonan’ diharapkan mampu meningkatkan
Sradha Bhakti ke Bhatara Kawitan guna mewujudkan masyarakat yang
adil dan sejahtera.

Skip to content