Cok Ace Minta Ada Atensi Serius dari Sektor Keuangan untuk Pengusaha Pariwisata Lokal Bali

DENPASAR – Wakil Gubernur Bali, Prof. Tjok. Oka Sukawati menghadiri stakeholder gathering BPR Kanti, Senin (Soma Pon Matal), 15 Agustus 2022. Pada kesempatan itu Ia menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 telah memberikan pelajaran penting dalam mengelola keuangan.

“Selama dua tahun lebih pandemi Covid-19 melanda seluruh dunia termasuk Bali memberikan pelajaran yang sangat penting bagaimana kita mengelola keuangan. Ini juga memberikan pelajaran yang penting kepada Pemerintah Provinsi Bali untuk mengelola wilayahnya,” kata Wagub yang juga Guru Besar ISI Denpasar.

Lebih lanjut Wakil Gubernur Bali yang lebih sering disapa Cok Ace ini menyampaikan bahwa sebelum pandemi pertumbuhan perekonomian Bali sangat baik bahkan jauh di atas pertumbuhan ekonomi nasional, begitu juga dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) hanya berkisar 1,25% saja, namun Covid-19 mendorong perekonomian Bali terpuruk paling dalam di Indonesia khususnya di sektor pariwisata.

“Saat Covid melanda Bali pada Maret 2020, kita berpikir akan selesai dalam waktu 3 bulan maka pengusaha berusaha mempertahankan aset serta karyawan agar tidak terjadi PHK. Sehingga modal habis untuk mengelola tenaga kerja. Apa dengan demikian pariwisata Bali akan bangkrut? Tidak. WTO menyatakan bahwa perekonomian dunia baru akan pulih pada 2025 tapi saat ini di tahun 2022 Bali sudah mulai pulih”, ungkap Cok Ace.

Disamping itu, Cok Ace juga menyampaikan bahwa yang perlu menjadi atensi dan perhatian lembaga keuangan adalah industri pariwisata lokal Bali yang perlu dibantu untuk membangkitkan kembali usahanya.

“Yang kami khawatirkan 20% industri pariwisata yang dimiliki oleh orang Bali agar diselamatkan. Jika ini habis maka pola pembangunan pariwisata Bali yang berbasis budaya akan bergeser. Ini yang kami khawatirkan”, ujarnya.

Menurut Wakil Gubernur Bali ini perlu mendapatkan atensi yang serius dari sektor keuangan khususnya yang menggantungkan pinjaman dari BPR agar tidak hanya terintegrasi namun juga harus didukung dengan soft loan.

“Bagaimanapun teman-teman kita yang 20% ini agar survive, beri mereka kesempatan dalam 3 tahun kedepan untuk mengembalikan usahanya,” tegas Cok Ace.

Skip to content