Pertahankan Predikat Informatif 5 Kali Berturut-turut, Pemprov Bali Paparkan Inovasi Transparansi di Uji Publik KIP 2025
JAKARTA, 20/11/2025 – Pemerintah Provinsi Bali kembali menunjukkan komitmen serius dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Mewakili pimpinan tertinggi badan publik, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfos) Provinsi Bali selaku Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Utama, Gede Pramana, tampil memukau dalam Presentasi Uji Publik Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Tahun 2025 di Hotel Mercure Kemayoran, Jakarta.
Didampingi oleh Pranata Humas Ahli Muda, I Made Sudiarta, Gede Pramana memaparkan materi bertajuk “Kebijakan dan Strategi dalam Mewujudkan Pemerintah Provinsi yang Terbuka.” Penampilan beliau yang tenang namun tegas, serta diselingi candaan bersahaja, sukses menarik perhatian para panelis dan peserta lainnya.
Dalam paparannya, Gede Pramana menyoroti capaian membanggakan Pemprov Bali yang berhasil meraih predikat “Informatif”—kategori tertinggi dalam Monitoring dan Evaluasi (Monev) KIP—selama lima tahun berturut-turut. “Pemerintah Provinsi Bali menyadari bahwa keterbukaan informasi bukan sekadar kewajiban administratif, melainkan pondasi utama dalam membangun kepercayaan publik, tata kelola yang transparan, dan partisipasi masyarakat yang bermakna,” tegas Gede Pramana.
Lebih lanjut, Gede Pramana menjelaskan strategi digital terintegrasi yang menjadi ujung tombak pelayanan informasi di Bali. Inovasi tersebut meliputi pengembangan Single Sign-On, pemanfaatan peta CCTV terintegrasi, peluncuran Bali Digital Hub, hingga penyelenggaraan kelas virtual.
Seluruh inovasi ini merupakan pengejawantahan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Pemprov Bali berupaya menggabungkan teknologi modern dengan nilai-nilai kearifan lokal, menjadikan Bali tidak hanya sebagai pulau budaya, tetapi juga pulau digital yang tangguh, adaptif, dan inklusif.
Pada sesi tanya jawab yang berlangsung selama 10 menit, Gede Pramana menjawab berbagai pertanyaan strategis dari dewan juri dengan lugas dan objektif. Isu yang dibahas mencakup strategi pelayanan informasi bagi Warga Negara Asing (WNA), penguatan kelembagaan Komisi Informasi Daerah, hingga persoalan kemacetan dan konservasi alam.
Jawaban yang berbasis data dan perencanaan matang tersebut menuai apresiasi dari tim panelis. Ketua Komisi Informasi Pusat, Donny Yoesgiantoro, yang hadir memberikan closing statement, turut mengapresiasi kehadiran langsung pimpinan badan publik dari Bali.
“Kehadiran pimpinan badan publik merupakan bukti komitmen yang kuat. Ini menjadi catatan penting agar pimpinan tertinggi terus menjadi pelopor keterbukaan bagi jajaran di bawahnya,” ujar Donny.
Menutup presentasinya, Gede Pramana menegaskan kembali filosofi pelayanannya dengan sebuah kutipan dan pantun yang menghibur: “Kami percaya, informasi yang terbuka adalah pintu menuju pemerintahan yang bersih, responsif, dan berkepribadian.”
