Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Bias Munjul merupakan salah satu rencana strategis untuk menunjang pariwisata di Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan serta mendukung fasilitas transportasi yang memadai untuk distribusi logistik. Pembangunan ini diharapkan mampu mendukung percepatan pembangunan ekonomi di Nusa Penida, Nusa Ceningan, dan Nusa Lembongan sebagai upaya menyeimbangkan pembangunan wilayah Bali. Pembangunan ini diperkirakan selesai tahun 2022.
Aplikasi Love Bali adalah sebuah aplikasi pariwisata terintegrasi hasil kerjasama seluruh pelaku pariwisata dengan pemerintah daerah guna peningkatan sektor wisata Bali. Terdapat fitur pengenalan objek wisata, informasi event dan berita terbaru, yang diharapkan dapat menarik minat wisatawan. Wisatawan internasional juga dapat melakukan kontribusi untuk pelestarian sejarah, budaya dan alam Bali serta peningkatan sarana prasarana pada tiap objek wisata. Tersedia di playstore dan appstore.
Pelabuhan segitiga emas yang terdiri dari Pelabuhan Sanur, Sampalan dan Bias Munjul merupakan solusi untuk mendukung percepatan pembangunan ekonomi melalui kelancaran akomodasi antara pulau Bali, Nusa Penida, Nusa Ceningan, dan Nusa Lembongan sebagai upaya menyeimbangkan pembangunan wilayah Bali. Pelabuhan Sampalan yang terletak di Nusa Penida ini merupakan tempat berlabuhnya kapal roro dan speed boat dari Padang Bai dan Sanur, serta menjadi salah satu pusat pariwisata di Nusa Penida.
Pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali di kawasan Eks Galian C Gunaksa, Klungkung (hilir Tukad Unda) merupakan sebuah mahakarya monumental pada era terkini sebagai program prioritas membangun adat istiadat, seni-budaya dan kearifan lokal Bali. Kawasan PKB ini terdiri dari berbagai fasilitas pentas seni, panggung terbuka, berbagai museum, taman ekologi, dan lain-lain. Kawasan ini diharapkan akan mampu memberi multiplier effect dan generating percepatan pengembangan wilayah Bali Bagian Timur.
Aplikasi Virtual Reality Pura Pulaki merupakan fasilitas tour virtual objek wisata "Pura Pulaki" berbentuk 3D yang dikembangkan demi mendukung promosi pariwisata digital dan pelestarian budaya. Pengguna akan mendapatkan pengalaman menarik seperti halnya mengunjungi objek wisata secara langsung meskipun via virtual. Diharapkan aplikasi ini mampu mengisi rasa keingintahuan wisatawan yang hendak menjelajah seluruh bagian pura, namun dibatasi oleh larangan memasuki areal suci bagi orang luar.
Shortcut Singaraja-Mengwitani merupakan pembangunan jalan pintas penghubung wilayah Bali bagian utara dan selatan yang dapat mempersingkat waktu tempuh perjalanan yang semula 2,5 jam menjadi 1,5 jam. Shortcut yang terdiri dari 12 titik ini, diperkirakan mampu mengurangi kelokan dan kemiringan pada jalur ekstrem Singaraja-Mengwitani. Pembangunan telah dilaksanakan mulai tahun 2019, dan diperkirakan selesai tahun 2025.
Pemerintah Provinsi Bali
Judul
des