Bendungan Tamblang adalah bagian dari Program Strategis Nasional yang dilaksanakan untuk menambah tampungan air sehingga kontinuitas suplai air baku dan irigasi ke sawah terjaga. Pembangunan bendungan tersebut bertujuan untuk memenuhi misi ketahanan pangan dan ketersediaan air nasional, khususnya Bali sebagai destinasi pariwisata internasional. Bendungan ini diharapkan mampu menambah cadangan listrik (PLTM), pengendalian banjir, kawasan konservasi, dan potensi pariwisata baru di Bali utara.
Sejak dulu, penyeberangan laut dari Sanur ke Nusa Penida sangat memprihatinkan. Tidak adanya dermaga, membuat penumpang seringkali harus turun ke air untuk menaiki kapal. Berlokasi di Pantai matahari terabit, Sanur, Denpasar selatan. Pelabuhan Sanur yang memiliki panjang total pemecah ombak 673 meter dan dapat menampung 70 kapal ini diharapakan mampu meningkatkan keselamatan dan kenyamanan para penumpang yang hendak menyebrang menuju Nusa Penida. Diperkirakan selesai tahun 2022.
Aplikasi Virtual Reality Pura Pulaki merupakan fasilitas tour virtual objek wisata "Pura Pulaki" berbentuk 3D yang dikembangkan demi mendukung promosi pariwisata digital dan pelestarian budaya. Pengguna akan mendapatkan pengalaman menarik seperti halnya mengunjungi objek wisata secara langsung meskipun via virtual. Diharapkan aplikasi ini mampu mengisi rasa keingintahuan wisatawan yang hendak menjelajah seluruh bagian pura, namun dibatasi oleh larangan memasuki areal suci bagi orang luar.
Pelabuhan segitiga emas yang terdiri dari Pelabuhan Sanur, Sampalan dan Bias Munjul merupakan solusi untuk mendukung percepatan pembangunan ekonomi melalui kelancaran akomodasi antara pulau Bali, Nusa Penida, Nusa Ceningan, dan Nusa Lembongan sebagai upaya menyeimbangkan pembangunan wilayah Bali. Pelabuhan Sampalan yang terletak di Nusa Penida ini merupakan tempat berlabuhnya kapal roro dan speed boat dari Padang Bai dan Sanur, serta menjadi salah satu pusat pariwisata di Nusa Penida.
Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Bias Munjul merupakan salah satu rencana strategis untuk menunjang pariwisata di Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan serta mendukung fasilitas transportasi yang memadai untuk distribusi logistik. Pembangunan ini diharapkan mampu mendukung percepatan pembangunan ekonomi di Nusa Penida, Nusa Ceningan, dan Nusa Lembongan sebagai upaya menyeimbangkan pembangunan wilayah Bali. Pembangunan ini diperkirakan selesai tahun 2022.
Pura Agung Besakih merupakan Pura Kahyangan Jagat terpenting di Bali. Namun kawasan pura yang kurang tertata menimbulkan berbagai permasalahan seperti kemacetan, tempat parkir yang tidak memadai, sampah, stan-toko yang tidak tertata, dan lainnya. Pembangunan kawasan ini resmi dimulai sejak 18 agustus 2021, dengan harapan dapat memberikan rasa nyaman dan aman bagi seluruh pengunjung pura. Pembangunan yang memerlukan anggaran sebesar Rp 884 Milyar ini ditargetkan selesai bulan Desember 2022.
Pemerintah Provinsi Bali
Judul
des